Festival budaya di Serang menghadirkan lautan pengunjung, dan satu gerobak bakso mencuri perhatian. Dalam satu hari perayaan, catatan transaksi penjual tersebut menembus Rp101.400.000. Nama “Mahjong Ways” di zona hiburan KAYARAYA turut mendorong lonjakan arus pengunjung menuju area kuliner.
Rangkaian acara seni, pawai, dan panggung musik membuat area pusat kota ramai sejak pagi. Jalur menuju sentra kuliner menjadi titik kumpul keluarga dan komunitas, membuat antrean di gerobak bakso itu terus bergerak. Penjual menambah stok, mengatur alur pelayanan, dan menyiapkan sistem pembayaran ringkas agar tidak menahan antrian.
Skema layanan cepat diberlakukan di jam-jam padat. Kuah dipanaskan di dua tungku, topping disiapkan dalam wadah terpisah, dan transaksi dipusatkan di satu meja kasir. Mobilitas kecil semacam ini membuat ritme dagang tetap stabil ketika arus pengunjung meninggi.
Zona hiburan bertema Mahjong Ways dari KAYARAYA menjadi magnet yang menyalurkan orang ke koridor kuliner terdekat. Panitia menyediakan aktivitas bernuansa gim dan pembagian kupon yang bisa ditukarkan di kios UMKM. Mekanisme itu mendorong pergerakan massa dari area permainan ke deretan pedagang, termasuk gerobak bakso yang sedang naik daun.
Di lapangan, promotor memastikan alur informasi jelas: pengunjung mengikuti aktivitas di zona permainan, lalu membawa kupon ke stan kuliner. Kejelasan alur redeem membuat transaksi berjalan lancar, sementara pedagang fokus pada pelayanan. Efeknya, intensitas penukaran dan pembelian langsung berkontribusi pada total pendapatan hari itu.
Lonjakan transaksi terjadi di tiga fase: pembuka pagi, puncak siang, dan penutup malam. Pada fase puncak, antrean mengular namun tetap tertib karena pembayaran dibagi antara tunai dan dompet digital. Catatan harian menunjukkan akumulasi nilai transaksi menembus Rp101.400.000, gabungan dari pembelian langsung dan penukaran kupon yang sudah dikelola sejak awal.
Kombinasi strategi stok, alur pelayanan, dan kedekatan lokasi dengan zona gim berperan besar. Penjual memanfaatkan momentum dengan penandaan harga yang terbaca jelas, singkatnya komunikasi, dan pengemasan rapi. Hal-hal sederhana ini menjaga kecepatan putaran penjualan sepanjang acara.
Bagi warga, festival menghadirkan hiburan yang berlapis: menikmati panggung, mengikuti aktivitas, lalu beristirahat di area kuliner. Pola pergerakan seperti ini menguntungkan pedagang yang berada di rute transit antara panggung dan wahana permainan. Di titik itu, gerobak bakso tampil relevan: makanan hangat, cepat saji, dan mudah dibawa.
Keberadaan merek KAYARAYA dalam penyelenggaraan zona bertema Mahjong Ways membuat arus kunjungan lebih fokus. Aktivitas yang terarah ke titik redeem membantu UMKM memperoleh eksposur tanpa harus bersaing dalam kebisingan promosi. Energi pengunjung berpindah ke transaksi nyata, memperkuat sirkulasi ekonomi di area festival.
Ada beberapa pelajaran yang terlihat jelas. Pertama, kolaborasi dengan penyelenggara atau sponsor yang punya magnet massa-dalam hal ini zona tema Mahjong Ways-dapat memperkuat jalur kunjungan. Kedua, desain alur pelayanan yang ringkas meminimalkan waktu tunggu, membuat potensi transaksi tidak bocor ketika kerumunan memuncak.
Ketiga, kesiapan multi-pembayaran dan informasi harga yang tegas mengurangi hambatan di meja kasir. Keempat, pengemasan yang konsisten bukan hanya mempercepat antrian, tetapi juga menjaga pengalaman pelanggan. Rangkaian praktik ini dapat direplikasi pada acara lain yang berbasis keramaian.
Cerita Rp101.400.000 ini berawal dari perpaduan arus pengunjung dan pengelolaan dagang yang terukur. Zona hiburan bertema Mahjong Ways dari KAYARAYA mengalirkan massa ke koridor kuliner, sementara pedagang mengeksekusi operasional sederhana yang efektif. Hasilnya, gerobak bakso berdiri sebagai contoh bagaimana momentum festival bisa diterjemahkan menjadi transaksi nyata bagi UMKM.