Mahjong Wins 2 mendadak jadi buah bibir di sebuah lingkungan kampus di Bandung. Fitri, penjaga perpustakaan yang dikenal kalem, mengaku menerima transfer Rp119 juta ketika gim itu "pecah" tepat saat layar TV menyiarkan laga Liverpool vs Bournemouth. Cerita ini cepat beredar di grup pertemanan dan obrolan ruang baca, memadukan euforia pertandingan dengan kabar saldo yang tiba-tiba menebal.
Sore itu, perpustakaan sudah sepi. Fitri menonton pertandingan sambil menata pengembalian buku. Ponsel berdering-bukan pesan kerja, melainkan notifikasi saldo masuk. Ia sempat mengira sistem perbankan bermasalah. Setelah dicek ulang, angka Rp119 juta terpampang jelas dengan keterangan transfer berhasil.
Fitri menyebut sedang mencoba peruntungan di Mahjong Wins 2, gim bertema ubin mahjong yang dikenal dengan ritme cepat dan kombinasi simbol yang bisa mengaktifkan momen kemenangan. Ia tidak banyak bicara soal teknis permainan. Yang jelas, notifikasi yang datang beruntun membuatnya mendadak sibuk menelusuri riwayat transaksi sambil terus melirik skor pertandingan yang berjalan.
Suasana Anfield di layar televisi terdengar riuh, sementara ruang tamu Fitri malah hening karena ia fokus pada ponsel. Kontras itu membuat cerita kian unik: sorak penonton di stadion bertabrakan dengan detik-detik verifikasi saldo di sebuah rumah Bandung. Di kepala Fitri, dua hal berjalan beriring-jalannya laga dan konfirmasi dana. Ia mengaku baru sadar betapa cepat semua terjadi saat jeda babak, ketika notifikasi terakhir menyusul masuk dan angka saldo berhenti bertambah.
Setelah memastikan dana benar-benar masuk, Fitri mengambil langkah dasar: menghubungi bank, menyimpan tangkapan layar, dan menutup aplikasi untuk mencegah aksi impulsif. Ia memilih tidak mempublikasikan bukti transfer ke ranah publik. Bagi Fitri, yang penting adalah memastikan asal dana tercatat, identitas pengirim jelas, dan tidak ada kewajiban pajak yang terlewat. Ruang privasi ia jaga; lingkar terdekat saja yang tahu kronologinya.
Kabar ini lekas memancing seloroh. Teman-teman menyambungkan momen tersebut dengan gol dan peluang yang terjadi di lapangan. Namun setelah tawa reda, saran-saran serius muncul: amankan dana darurat, cicil rencana jangka pendek, dan pisahkan rekening untuk kebutuhan rutin. Seorang dosen akuntansi yang dekat dengan perpustakaan menilai, rezeki mendadak sering mengaburkan prioritas harian, sehingga pemisahan pos keuangan menjadi hal pertama yang perlu dilakukan. Tidak ada kutipan resmi, hanya obrolan ringan yang mengalir di sela rak buku.
Fitri menuliskan tiga catatan pribadi. Pertama, jangan terburu-buru belanja; beri waktu beberapa hari agar euforia mereda. Kedua, cek kewajiban administratif: pajak, tanggungan keluarga, dan cicilan jika ada. Ketiga, rancang alokasi sederhana-tabungan, kebutuhan, dan porsi kecil untuk keinginan-agar kehidupan harian tetap stabil. Ia mengakui, disiplin kecil semacam ini membuat kepala lebih dingin ketika angka saldo terasa "tidak biasa".
Kisah Fitri menggabungkan dua dunia yang jarang bertemu: hiruk-pikuk sepak bola dan jeda senyap di balik notifikasi keuangan. Mahjong Wins 2 menjadi latar yang melingkarkan narasi-bukan sebagai ajakan bermain, melainkan pengingat bahwa momen tak terduga bisa datang saat perhatian kita sedang tertambat di hal lain. Pada akhirnya, yang membuat cerita ini bertahan adalah cara Fitri menanggapinya: tenang, rapi, dan memilih langkah yang membuat hari-harinya tetap terjaga ritmenya.